Apa jadinya jika satu bukit di tambang berubah menjadi ancaman diam?
Ia tak bersuara. Tak bergerak cepat. Tapi sekali tergelincir, ia bisa menghentikan produksi tambang, merusak alat berat bernilai miliaran, atau bahkan merenggut nyawa. Di sinilah pentingnya pelatihan Hari ke-3 bertajuk Studi Kasus Kestabilan Lereng—sebuah pendekatan komprehensif yang membawa peserta dari lapangan ke layar komputer, dari data investigasi ke keputusan strategis, langsung di lokasi tambang PT Ceria Jasatambang Pratama, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Tahap Awal: Memahami Karakter Lokasi Tambang
Setiap tambang memiliki “karakter” geologi yang unik. Di lokasi ini, peserta diajak menyelami:
- Struktur geologi yang berlapis dan kompleks,
- Sifat massa tanah dan batuan yang bervariasi dari keras hingga sangat lapuk,
- Kondisi hidrologi bawah permukaan yang memengaruhi tekanan air pori dan stabilitas lereng secara langsung.
🔍 Pemahaman karakter lokasi menjadi dasar semua keputusan geoteknik.
Data Lapangan: Jantung dari Setiap Analisis
Peserta tidak hanya diberikan teori, tetapi juga hasil nyata dari:
- Investigasi bor dan logging geoteknik,
- Pengukuran struktural seperti sesar, perlapisan, dan zona lemah,
- Observasi air tanah dan aliran permukaan,
- Identifikasi potensi batuan pelicin atau zona geser.
📌 Data inilah yang kemudian menjadi bahan bakar untuk simulasi stabilitas dan desain lereng yang aman.
Analisis: Dari Permukaan Hingga Kemiringan Terakhir
Dengan pendekatan profesional dan metodologi berbasis SNI dan Kepmen 1827/2018, peserta dibimbing dalam:
- Menghitung Faktor Keamanan (FK) lereng berdasarkan data aktual,
- Memetakan potensi bidang gelincir berdasarkan sudut geser internal, kohesi, dan tekanan air,
- Menilai tingkat konsekuensi longsor terhadap operasional dan keselamatan.
💡 Diskusi interaktif membuka pemahaman tentang bagaimana setiap parameter berinteraksi dalam dunia nyata, bukan hanya dalam model.
Rekomendasi: Dari Analisis ke Aksi Lapangan
Dari studi kasus ini, dihasilkan rekomendasi teknis seperti:
- Penambahan berm geoteknik di area dengan risiko tinggi,
- Penyesuaian desain sudut inter-ramp dan bench berdasarkan hasil uji laboratorium,
- Pemasangan sistem dewatering dan monitoring tambahan di sektor rawan jenuh air.
📈 Rekomendasi bukan hanya laporan, tapi rencana nyata untuk menjaga tambang tetap aman dan produktif.
Ilmu Tak Pernah Berhenti
“Pelatihan ini adalah awal, bukan akhir. Jadilah seperti tanah yang terus diperkuat—semakin banyak belajar, semakin kokoh kompetensi kita.”
Dunia tambang selalu berkembang. Longsor bisa dicegah, tapi hanya jika kita terus belajar, memahami data, dan menyatukan teori dengan praktik.
Studi Kasus yang Menghidupkan Ilmu
Bukan hanya pembelajaran, tapi transformasi pengetahuan menjadi kebijakan teknis. Pelatihan seperti ini membentuk budaya kerja berbasis data, memperkuat sinergi antar-divisi, dan menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama.
Jika tambang Anda ingin membangun sistem lereng yang kuat, belajarlah dari lereng yang pernah diuji. Belajarlah dari studi kasus seperti ini.